Sering
para guru dan orang dewasa lainnya mengingatkan siswa agar selalu bersemangat
belajar. Dengan semangat belajar yang tinggi akan diraih hasil belajar yang
memuaskan. Akan tetapi bagi siswa sendiri tidak mudah untuk menerapkan
peringatan tersebut.
Masih banyak siswa belajar seakan
kekurangan gairah dan semangat belajar. Baru beberapa jam belajar terasa sudah
letih, capek bahkan terasa hendak menguap melulu. Ini menunjukkan adanya
ketidakberesan dalam diri siswa. Bisa jadi ada kebiasaan-kebiasaan siswa yang
tidak sesuai dengan statusnya sebagai anak sekolah.
Jika hal tersebut dibiarkan berlanjut akan sulit untuk memperoleh hasil belajar siswa yang
diinginkan. Boleh jadi orang tuanya tetap mempunyai harapan agar anaknya memperoleh
nilai baik. Maka tidak heran lagi orang tua berusaha mati-matian untuk mencari
uang demi membiayai sekolah anaknya. Kondisi ini jika tidak dibarengi dengan
usaha anak justru akan menimbulkan kekecewaan pada orang tua.
Berikut ini beberapa alternatif penting yang perlu dilakukan oleh
siswa agar bersemangat belajar:
1.Sarapan pagi.
Usahakan agar selalu sarapan pagi sehingga mendapat pasokan energi
kimia dalam tubuh yang memadai dan tetap bergairah untuk mengikuti pelajaran.
Siswa yang mengalami ketidakberesan dalam belajar sering berawal dari
kekurangan energy karena tidak sarapan.
2.Tidur dan istirahat yang
cukup.
Jika siswa suka dan sering telat tidur,
atau tidur selalu sampai larut malam sudah pasti akan mengantuk dalam mengikuti
pelajaran keesokan harinya. Mata merah seperti orang mabuk. Padahal ia masih
muda dan berada di bangku sekolah. Makanya, usahakan tidur paling lambat pukul
sepuluh malam.
3.Hindari persoalan yang belum
waktunya difikirkan.
Tidak dapat dipungkiri, anak usia
sekolah banyak yang melibatkan diri dengan persoalan-persoalan yang belum mesti
mereka cimpungi. Fikiran mereka akan terganggu belajar sehingga tidak bergairah
mengikuti pelajaran. Salah satunya adalah konflik pergaulan remaja, komflik
dengan orang tua, dan lain sebagainya.
4.Jadikan sekolah sebagai
tempat menyenangkan.
Anak yang cerdas sesungguhnya bukanlah
dilihat dari prestasi akademis semata. Anak cerdas akan terlihat dari
kreativitasnya mengelola lingkungan sosial dengan baik. Mampu bergaul dengan
sesama siswa dan guru sehingga kondisi sekolah betul-betul membuatnya senang
berada di sekolah.
5.Menjaga kesehatan fisik.
Menjaga kesehatan fisik sesungguhnya
tidak banyak memerlukan biaya bagi seorang siswa. Banyak makan buah dan sayuran
serta banyak minum air putih. Tentu yang lebih penting lagi adalah menggunakan
waktu istirahat dan tidur dengan baik.
6. Menyenangi guru lebih
dulu daripada pelajarannya.
Berusaha untuk menyenangi guru berarti
menyenangi pelajarannya sebaliknya kalau dengan gurunya tidak suka secara tidak
langsung tidak menyukai pelajarannya, hal ini menyebabkan tidak semangat
mengikuti pelajaran.
Itulah beberapa poin penting sebagai Kiat agar bersemangat belajar.
Tentu masih banyak poin lain untuk mencapai tujuan dimaksud.
Langkah- Langkah Dalam
Mengikuti Pelajaran Di Kelas
Agar bisa mengikuti pelajaran dengan baik, kamu harus tau apa saja
yang harus kamu persiapin sebelum masuk kelas, langkah-langkah dan
tindakan-tindakan apa yang harus kamu lakukan selama pelajaran berlangsung dan
setelah pelajaran selesai.
Langkah- langkah dalam mengikuti pelajaran di kelas adalah
Langkah- langkah dalam mengikuti pelajaran di kelas adalah
1. Niat
Semenjak melangkahkan kaki meninggalkan rumah menuju kesekolah, sebaiknya berniat dulu dan membulatkan tekad untuk mencari ilmu. “Bismillahi rahmaani rahiim, dengan nama-Mu aku mencari ilmu, memenuhi panggilan-Mu, maka tambahkanlah aku ilmu-Mu dan berilah aku kepahaman”.Ucapkan dalam hati: ”Saya harus paham uraian dan keterangan-keterangan guru. Saya akan mencamkan benar-benar sehingga apa yang disampaikan oleh guru nanti menjadi milikku dan melekat dalam otakku”. Niat ini harus dipelihara terus minimal sampai pelajaran selesai. Karena niat adalah fondasi untuk langkah-langkah berikutnya.
Semenjak melangkahkan kaki meninggalkan rumah menuju kesekolah, sebaiknya berniat dulu dan membulatkan tekad untuk mencari ilmu. “Bismillahi rahmaani rahiim, dengan nama-Mu aku mencari ilmu, memenuhi panggilan-Mu, maka tambahkanlah aku ilmu-Mu dan berilah aku kepahaman”.Ucapkan dalam hati: ”Saya harus paham uraian dan keterangan-keterangan guru. Saya akan mencamkan benar-benar sehingga apa yang disampaikan oleh guru nanti menjadi milikku dan melekat dalam otakku”. Niat ini harus dipelihara terus minimal sampai pelajaran selesai. Karena niat adalah fondasi untuk langkah-langkah berikutnya.
2. Kemauan yang kuat
Kemauan adalah modal yang sangat penting dalam pelajaran, hal ini harus diiringi dengan usaha yang keras, perjuangan yang gigih, dansemangat yang berkobar-kobar. Kemauan tanpa usaha berarti sebagiankegagalan. Apa gunanya bila kita memiliki kemauan yang besar tapi tidak mau menggerakkan kaki, tangan, fikiran dll. Tidak ada kenikmatan hidup kecuali setelah bersusah-payah, dan sesungguhnya setelah kesulitan itu pasti ada kemudahan. Kita tidak boleh takut menghadapi kesulitan karena akan tenggelam dalam kebodohan.
Kemauan adalah modal yang sangat penting dalam pelajaran, hal ini harus diiringi dengan usaha yang keras, perjuangan yang gigih, dansemangat yang berkobar-kobar. Kemauan tanpa usaha berarti sebagiankegagalan. Apa gunanya bila kita memiliki kemauan yang besar tapi tidak mau menggerakkan kaki, tangan, fikiran dll. Tidak ada kenikmatan hidup kecuali setelah bersusah-payah, dan sesungguhnya setelah kesulitan itu pasti ada kemudahan. Kita tidak boleh takut menghadapi kesulitan karena akan tenggelam dalam kebodohan.
3. Perhatian
Sebagai seorang pelajar harus dapat memfungsikan alat pendengaran dengan sebaik mungkin. Untuk mendengar keterangan/penjelasan dari guru yang sedang mengajar harusmemerlukan pendengaran yang baik dan harus pandai-pandai menyeleksi keterangan, mana yang dianggap penting dan banyak diulang atau yang paling ditekankan oleh guru. Selain itu, harusmemperhatikan alat penglihatan. Perhatikan mimik, gerak-gerik dan gaya mengajar guru sehingga menambah pengertian dan pemahaman terhadap pelajaran yang diberikan.
Sebagai seorang pelajar harus dapat memfungsikan alat pendengaran dengan sebaik mungkin. Untuk mendengar keterangan/penjelasan dari guru yang sedang mengajar harusmemerlukan pendengaran yang baik dan harus pandai-pandai menyeleksi keterangan, mana yang dianggap penting dan banyak diulang atau yang paling ditekankan oleh guru. Selain itu, harusmemperhatikan alat penglihatan. Perhatikan mimik, gerak-gerik dan gaya mengajar guru sehingga menambah pengertian dan pemahaman terhadap pelajaran yang diberikan.
4. Konsentrasi
Konsentrasi berarti pemusatan fikiran kepada suatu masalah saja, lainnya tidak. Maksudnya, hal yang dipikirkan hanyalah pelajaran yang sedang hadapi, atau dengan kata lain yang sedang ada dihadapan. Jangan sekali-kali memberikan kesempatan kepada hal-hal atau masalah-masalah lain diluar pelajaran yang bermunculan di dalam otak kamu yang mampu menggantikan kedudukan satu-satunya masalah yang sedang dihadapi, yaitu pelajaran.
Konsentrasi berarti pemusatan fikiran kepada suatu masalah saja, lainnya tidak. Maksudnya, hal yang dipikirkan hanyalah pelajaran yang sedang hadapi, atau dengan kata lain yang sedang ada dihadapan. Jangan sekali-kali memberikan kesempatan kepada hal-hal atau masalah-masalah lain diluar pelajaran yang bermunculan di dalam otak kamu yang mampu menggantikan kedudukan satu-satunya masalah yang sedang dihadapi, yaitu pelajaran.
5. Appersepsi
Appersepsi adalah pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada dipersiapkan untuk menerima hal-hal dan pengetahuan-pengetahuan baru.
Karena mngikuti pelajaran dikelas harus dilakukan secara aktif dan kreatif, maka sebagai seorang pelajar harus pandai-pandai mendengarkan uraian, memasukkan dan mengolahnya dalam otak. Appersepsi dapat dilakukan dengan cara berikut:
a. Membaca/mengulangi pelajaran yang telah diberikan.
b. Membaca materi berikutnya agar sewaktu guru menerangkan materi tersebut akan mudah menangkapnya.
c. Membaca buku-buku lain yang berhubungan.
Appersepsi adalah pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada dipersiapkan untuk menerima hal-hal dan pengetahuan-pengetahuan baru.
Karena mngikuti pelajaran dikelas harus dilakukan secara aktif dan kreatif, maka sebagai seorang pelajar harus pandai-pandai mendengarkan uraian, memasukkan dan mengolahnya dalam otak. Appersepsi dapat dilakukan dengan cara berikut:
a. Membaca/mengulangi pelajaran yang telah diberikan.
b. Membaca materi berikutnya agar sewaktu guru menerangkan materi tersebut akan mudah menangkapnya.
c. Membaca buku-buku lain yang berhubungan.
6. Catatan
Misalnya kita sedang mendapatkan seekor burung dari hasil buruan, kemudian kita tidak mengikatnya dengan erat-erat, pasti hasil buruan tadi akan lepas kembali. Sama halnya dengan berburu ilmu. Setelah mendapatkannya harus diikat erat-erat. Tali pengikatnya adalah catatan yang lengkap, bersih, rapi, teratur, jelas dan mudah dibaca.
Misalnya kita sedang mendapatkan seekor burung dari hasil buruan, kemudian kita tidak mengikatnya dengan erat-erat, pasti hasil buruan tadi akan lepas kembali. Sama halnya dengan berburu ilmu. Setelah mendapatkannya harus diikat erat-erat. Tali pengikatnya adalah catatan yang lengkap, bersih, rapi, teratur, jelas dan mudah dibaca.
7. Bertanya
Semua uraian yang disampaikan oleh guru layaknya sebuah gudang ilmu. Gudang ilmu tidak terbuka dengan sendirinya. Maka ada sebuah kunci ilmu yaitu bertanya yang harus diaplikasikan setiap pelajaran berlangsung.
Dengan bertanya bisa menjadi paham, mengerti dan tidak sesat.Menjadi yakin atas ilmu yang dimilikinya. Maka dari itu, apabila ada keterangan yang disampaikan oleh guru yang tidak dimengerti, segera tanyakan. Dimana ada kesempatan untuk bertanya gunakanlah sebaik-baiknya. Jangan tajut dan malu bertanya.
Semua uraian yang disampaikan oleh guru layaknya sebuah gudang ilmu. Gudang ilmu tidak terbuka dengan sendirinya. Maka ada sebuah kunci ilmu yaitu bertanya yang harus diaplikasikan setiap pelajaran berlangsung.
Dengan bertanya bisa menjadi paham, mengerti dan tidak sesat.Menjadi yakin atas ilmu yang dimilikinya. Maka dari itu, apabila ada keterangan yang disampaikan oleh guru yang tidak dimengerti, segera tanyakan. Dimana ada kesempatan untuk bertanya gunakanlah sebaik-baiknya. Jangan tajut dan malu bertanya.
B. Menyusun
Catatan Ketika Mengikuti Pelajaran
Langkah-
langkah yang dilakukan siswa ketika menyusun catatan adalah
1. Berusaha mengerti uraian
guru dengan sepenuhnya
2. Dengarkanlah penjelasan
dari guru dengan penuh perhatian
3. Tunjukkan pandangan ke arah
guru yang sedang berbicara, sehingga mata juga ikut membuat penangkapan-
penangkapan disamping telinga
4. Setelah uraian masuk ke
dalam kepala dengan jelas, lalu otak harus bekerja untuk membedakan mana yang
penting dan mana yang tidak penting. Untuk membantu otak dalam melakukan tugas
ini, perhatikan dosen dengan seksama. Hal- hal yang penting sering diuraikannya
dengan menggerak- gerakkan tangan, menekankan suaranya atau mengulangi
mengucapkan kalimat yang sama. Misalnya dengan perkataan; “ingatlah bahwa”,
yang perlu diketahui ialah” dan lain- lainnya. Yang terpenting ialah berupa
suatu pokok pikiran, pendapat atau suatu dahlil, definisi- definisi atau
istilah- istilah teknis.
5. Mengolah hal- hal yang
penting ke dalam kepalanya. Uraian- uraian dosen yang penting itu harus
diorganisir, dihubingkan satu dengan yang lainnya, dan disusun dalam kalimat-
kalimat yang pendek. Setelah itu hasil olahan tersebut dituliskan di atas
kertas.
6. Kalimat- kalimat catatan cukup
pendek- pendek saja dan hendaknya dengan mempergunakan kata- kata sendiri,
kecuali untuk catatan- catatan yang berupa definisi dimana dikehendaki
perumusan yang tepat. Kalau siswa dapat meringkas uraian guru yang panjang
lebar dalam kata- katanya sendiri, ini berarti bahwa ia mengerti betul apa yang
diuraikan guru.
Cerita
Ida
adalah salah satu siswi kelas VIII di sekolah Bina Bangsa setiap akan berangkat
ke sekolah ada perasaan malas yang menghantuinya, apalagi saat ada tugas yang
belum terselesaikan pikirannya tambah tidak menentu, takut bagaimana nanti
kalau disuruh mengumpulkan tugas belum selesai. Apalagi setiap siswa yang tidak
mengerjakan tugas pasti kena sangsi. Hal inilah yang menyebabkan dia tidak
semangat untuk mengikuti pelajaraan.
Melihat
keadaan seperti itu saran apa yang anda berikan agar Ida tetap semangat mengikuti
pelajaran !
0 komentar:
Posting Komentar