ALLAHHUAKBAR....ALLAHHUAKBAR....ALLAHHUAKBAR

BIMBINGAN DAN KONSELING

BIJAK BERPIKIRAN..BERUCAPAN..PERBUATAN..MENUMBUHKAN KEPRIBADIAN SEJATI

kursor

Toad Jumping Up and Down

bintang

Jumat, 30 Oktober 2015

Mengenali Bakat dan Minat Demi Suksesnya Karier

         Mengenali bakat dan  minat kita sejak dini amat membantu usaha kita meniti karier sehingga kelak karier yang kita jalani benar-benaar sesuai dengan minat kita. Dengan demikian kita bisa menjalani karier dengan nikmat enjoy, tanpa tekanan, karena yang kita rencanakan, kita laksanakan , yang kita kembangkan  semuanya seuai dengan minat yang ada pada diri kita

Pengertian Bakat
Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Contoh seorang yang berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan lukisnya dibandingkan seseorang yang kurang berbakat.
Jenis-jenis bakat antara lain sebagai berikut:
1.      Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum,  artinya setiap orang memiliki.
2.      Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, olahraga.

Selain itu bakat khusus yang lain, yaitu :
1. Bakat Verbal
Bakat tentang konsep – konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata – kata.
2. Bakat Numerikal
Bakat tentang konsep – konsep dalam bentuk angka.
3. Bakat Skolastik
Kombinasi kata – kata (logika) dan angka – angka. Kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemprogram komputer.(Newton, Einstein, dsb.)
4. Bakat Abstrak
Bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola, rancangan, diagram, ukuran – ukuran, bentuk – bentuk dan posisi-posisinya.
5. Bakat mekanik
Bakat tentang prinsip – prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas dan alat – alat lainnya.
6. Bakat Relasi Ruang (spasial)
Bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua dimensi atau berfikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi. Ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin. (Thomas Edison,  Pablo Picasso, Ansel Adams, dsb.)
7. Bakat kecepatan ketelitian klerikal
Bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-meramu untuk laboratorium, kantor dan lain – lainnya.
8. Bakat bahasa (linguistik)
Bakat tentang penalaran analistis bahasa (ahli sastra) misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain – lainnya.

Pengertian Minat

John holand  seorang psikolog kenamaan mendefinisikan   minat sebagai aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu dimana ia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkkan kinerja yang tinggi.
Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat untuk hal tersebut atau hal yang berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni
dan dikembangkan.
Minat bisa  dikategorikan dalam 12 Jenis  antara lain :
1. Mechanical :  Minat  terhadap aktivitas yang berhubungan dengan mesin, atal-alaty, perkakas
                           dan daya mekanik , contohnya menjadi mInsinyur Sipil ,montir
2. Out Door    : Minat terhadap aktivitas yang dilakukan di luar atau di lapangan, atau           
                           pekerjaan      yang berhubungan dengan hal – hal rutin di luar , seperti Nelayan,
                          Sopir, Bertani di sawah,  pesepakbola dll.

3. Medical       :  Minat terhadap aktivitas yang terkait dengan pengobatan, mengurangi akibat   
    umumnya. Contohnya dokter,ahli bedah, perawat, farmasi, fisioterapi dan laiin.
4. Praktical     :  Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan praktis, yang bisa 
                           dilakukan dengan ketrampilan , contohnya karya pertukangan , ahli bangunan.
5. Clarical       : Minat terhadap aktivitas yang berhubungan dengan tugas-tugas rutin yang          memerlukan  ketelitian dan  ketepatan dalam perhitungan, contohnya manager bank, sekertaris perusahaan, pegawai.

6. Social Service:  Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat, keinginan menolong, membimbing dan menasehati, keinginan mengerti orang lain, dan mempunyai ide.
7. Musical       :  Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan music , baik memainkan, mendengarkan,  bernyanyi atau membaca sesuatu yang berhubungan dengan musik, penghargaan terhadap  musik , contohnya pemain musik, komponis , guru musik, penikmat musik.
8. Laterarary :  Minat terhadap aktivitas  yang berkaitan dengan buku-buku, kegiatan  membaca, mengarang,  contohnya wartawan, pengarang, penyair, penulis scenario drama/ film/sinetron.
9. Aesthetic     :      Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan keindahan, bersifat seni dan menciptakan sesuai yang bernilai seni. Contohnya seniman, artik, arsitek, perancang .
10. Personal Contact:  Minat yang berkaitan dengan manusia, diskusi, membujuk, bergaul dengan orang lain, atau sesuatu yang membutuhkan kontak dengan masyarakat. Contoh bidang penjualan/sales, penyiar , konselor, motivator, broker.
11. Scientific:  Minat yang berkaitan dengan  kreativitas dan analisis, penyelidikan, dan experiment, kimia dan pilmu p[engetahuan umum, contoh; ilmuwan, Insinyur, ahli biologi dll.
12. Computational:  Minat yang berkaitan dengan angka-angka, seperti akuntan, ahli statistic, auditor, guru matematika, kasir.
           Nah dari paparan itu kita bisa mempunyai gambaran kira-kira minat kita masuk dalam
kategori yang mana ya?  Kategori pertama kah? Atau kedua kah? Atau ketiga kah? Atau yang
lain.
 Bagaimana kita bisa tahu minat kita? ada dua cara yang umum dilakukan. Seperti halnya bakat , minatpun bisa diketahui secara awam dengan merasakan kenginan kuat kita terhadap suatu bidang maka sebenarnya di situlah letak minat kita, itulah minat kita.
Sementara secara ilmiah cara yang sangat umum digunakan untuk mengetahui minat
sesorang adalah dengantes minat. Tes ini tersusun dalam bentk seperangkat alat ukur yang telah diuji kesakhihannya secara ilmiah, dimana hasilnya  sangat kecil kemungkinan salahnya. Dari hasil tes minat itu akan tergambar secara ilmiah minat kita  kemudian masuk kategori apa. Kemudian dari hasil itu kita mendapat saran sebaiknya aktivitas apa yang harus kita tekuni agar sukses karier di masa depan kita. Kalau sudah kita ketahui maka langkah berikutnya adalah  memberi ruang agar minat itu mendapatkan kesempatan untuk terpenuhi dalam bentuk aktivitas yang sesuai  sehingga akan menghasilkan suatu keahlian yang amat berguna bagi karier kita..

Faktor-Faktor Yang Mendukung Pengembangan Bakat dan Minat

1. Faktor Intern
. a Faktor Bawaan (Genetik).  Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor pertama munculnya bakat (Yusuf ; 2004 ; 31). Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri dominan, segala tindakan dan verbal, intelektual, sequensial, teratur rapi, dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik dan artistic serta atletis.
   b. Faktor kepribadian . Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam membentuk konsep serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan bakatnya (Asror ; 1999 ; 93).
2. Faktor Ekstern
            Faktor di luar diri ini lebih banyak berhubungan dengan lingkungan atau bisa dikatakan sebagai  Faktor lingkungan. Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk mendukung pengembangan minat dan bakat anak. Faktor lingkungan terbagi atas
- Lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan tempat anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling penting bagi anak. (Sutiono ; 1998 ; 171).
 - Lingkungan sekolah. Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar kondusif yang bersifat formal. Lingkungan ini sangat berpengaruh bagi pengembangan minat dan bakat karena di lingkungan ini minat dan bakat anak dikembangkan secara intensif.
 - Lingkungan sosial Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat. Di lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada masyarakat.  
        Hal-hal yang perlu dicermati dalam mengembangkan minat dan bakat Remaja antara lain:
a.       Mengikuti minat teman.
 Usia remaja adalah masa perkembangan yang ditandai dengan solidaritas tinggi terhadap teman-teman sebayanya. Remaja yang kurang memahami siapa dirinya, memiliki kebutuhan yang besar untuk berada dan diakui dalam kelompoknya. Hal ini seringkali membuat remaja mengikuti minat temannya, memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai dengan bakat serta minat pribadinya. Untuk memilih bidang-bidang yang akan dikembangkannya, remaja perlu berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran dengan orang tuanya.
b. Penelusuran minat & bakat secara dangkal.
                   Memperhatikan kelebihan dan minat membutuhkan usaha yang serius dan berkesinambungan. Penelusuran dan penjajakan yang dangkal dapat menyesatkan, misalnya, ”Saya merasa bakat saya di bidang musik karena saya suka sekali mendengar musik”. ”Saya suka traveling dan kelihatannya menyenangkan menjadi pemandu wisata, bisa jalan-jalan makanya saya akan memilih sekolah pariwisata”, Alasan-alasan untuk memilih studi lanjutan sebagaimana contoh di atas tidak cukup kuat, dan membutuhkan penelusuran yang lebih jauh, baik untuk bidang studi yang akan dipilih maupun dari kemampuan, minat serta kepribadian remaja.
Dengan mengembangkan minat dan bakat, remaja akan semakin menyadari mengenai apa yang ia suka dan mampu lakukan, dan akan menjadi lebih jelas pendidikan atau pekerjaan apa yang mungkin akan ditekuninya disertai dengan pemahaman tentang kekuatan dan kelemahannya, sehingga ia bisa menentukan pilihan yang tepat dan menyiapkan diri untuk menggapai impiannya.
Bakat dan minat hanya dapat diketahui dari diri sendiri. Faktor yang mempengaruhi bakat dapat diperoleh dari faktor keturunan, belajar dan latihan. Bakat dan minat erat kaitannya, setelah mengetahui bakat yang ada pada diri tentunya kita juga harus meminatinya dengan cara mau berusaha untuk mempelajari bakat yang ada dalam diri kita.
 Minat seseorang mengenai suatu bidang bisa muncul dimulai karena tahu, kenal, dan kemudian merasa tertarik untuk mengetahui seluk beluk bidang tersebut secara lebih mendalam. Kesempatan adalah waktu, karena ia hanya datang sekali, kesempatan adalah peluang, karena anda dapat mengambil atau mengabaikannya. Kesempatan adalah keluasan, karena ia membuka jalan-jalan baru dimasa depan. Dihadapan anda berjajar pintu-pintu kesempatan tak terhingga yang terbuka lebar. Karenanya, putuskanlah yang terbaik bagi anda. Nasib tidak memihak pada siapa-siapa melainkan pada keputusan anda. Kata pepatah : matahari pagi takkan terbit dua kali untuk membangunkan orang yangtertidur nyenyak. Kesempatanpun takkan mengetuk dua kali agar anda mau membukakan pintu keputusan anda. Bila, toh ia datang lagi, ia menampakkan wajah yang berbeda. Dan , kesempatan terbaik yang anda miliki adalah hidup yang hanya sekali ini. Pergunakanlah kesempatan itu sebaik-baiknya.  (Copy and WIN :http://ow.ly/KNICZ/ Bloger universitas Gunadarma,Mei,2015 )

Memadukan  Bakat dan Minat
       Jika ternyata minat sudah kita ketahui, demikian juga dengan bakat kita  maka langkah selanjutnya adalah memadukan antara keduanya melalui aktivitas yang tepat, usaha keras, terarah, terprogram dan terukur dalam setiap tahabnya. Langkah konkritnya misalnya, ketika sekarang kita kelas 9 SLTP maka dari hasil tes psikologi dan pemahaman diri kita mempunyai bakat dan minat di bidang tertentu maka kita bisa merumuskan studi lanjut yang seharusnyakita tempuh, aktivitas yang kita tekuni dan lingkungan yang bisa mendukung, fasilitas yang bisa mendukung, teman pergaulan yang menyokong dan sebagainya.
        Dimana kita bisa  mendapatkan tempat mengembangkan bakat dan minat kita?, kemana kita harus berkonsultasi untuk keberhasilan perkembangan bakat dan minat kita, Siapa yang bisa mendukung berkembangnya bakat dan minat kita?  Jawabnya, ada banyak alternatif untuk itu, antara lain dengan masuk klub sesuai dengan bakat minatnya, misalnya yang bakat minatnya, umpamanya masuk klub olahraga, klub musik, klub drama, klub teknologi dan sebagainya. 
         Kemudian kita juga bisa berkonsultasi dengan konselor sekolah, kepada nara sumber orang-orang sukses di bidangnya sesuai dengan bakat minat kita. Teman sebaya yang sama bakat dan minatnya juga bisa menjadi pendukung suksesnya perkembangan bakat minat kita. Mereka akan bisa menjadi teman yang asyik untuk bertukar fikiran dan bersama-sama melakukan aktivitas sesuai dengan bakat kita, tanpa rasa sungkan  atau  jarak diantara kita dengan mereka. Itu akan bisa menjadi sumber energi yang tak bisa dianggap ringan untuk perkembangan bakat dan minat kita. Mereka bisa menjadi sumber inspirasi, pemberi masukan yang bisa kita gunakan sebagai untuk mengembangkan bakat dan minat kita sehingga bisa optimal pencapaian hasilnya.
            Yang tak kalah pentingnya adalah dukungan orang tua. Orang tua adalah orang yang amat dekat dengan kita , yang melahirkan kita, membesarkan kita, yang membiayai kita maka mendapatkan dukungan darinya merupakan suatu keniscayaan. Sebaliknya ‘meninggalkannya’ jelas merupakan “sumber konflik” yang sebisa mungkin kita hindari karena akan menjadi “sumber ketidak bahagiaan” dalam hidup kita.
Betapa banyak contoh itu , misalnya anaknya suka basket karena merasa itulah bakat dfan minatnya, sementara orang tuanya melihat anak ini dengan “mengatasnamakan’ mengembangkan basketnya kemudia n berkonflik dengan orang tua berkepanjangan sampai tidak pulang ke rumah atau tak bertegur sapa dengan orang tuanya sampai menganggap orang tuanya sebagai” penghambat kariernya”.
Padahal sebenarnya yang dimaksud orang tuanya bukan begitu , silakan  berlatih dan bermain basket , tetapi jangan sampai meninggalkan belajar,  meninggalkan sembahyang, apalagi meninggalkan rumah sampai larut malam tanpa sepengetahuan orang tua. Sebagai orang tua, adalah wajar berpendapat seperti itu den gan harapan agar anaknya  menjadi sukses dan tawadhu’ rendah hati, hormat pada orang tua.
Tak ada ceritanya orang yang  durhaka kepada orang tua bisa berbahagia hidupnya. Bukankah kita ingin hidup berbahagia? Bukankah tujuan akhir dari berkembangnya bakat, minat dan suksesnya karier kita itu sesungguhnya bertujuan untuk tercapainya hidup  bahagia? Adakah diantara kita yang terlalu yakin bahwa orang tua tak punya pengaruh apa-apa terhadap pencapaian kebahagiaan kita? Mari kita renungkan bersama ….(Mars)










0 komentar:

Posting Komentar