Pernahkah kalian mendengar kata “ gender “? Yaaa tentu
saja pernah bukan? Lalu apa arti gender yang kalian tahu ?
Jawaban kalian bermacam-macam. Ada yang menjawab seks,
jenis kelamin, ciri-ciri dari jenis
kelamin,sifat-sifat laki-laki dan perempuan, itulah pengertian gender menurut
pengetahuan kalian.
Istilah gender, belum ada
dalam perbendaharaan kamus besar Bahasa
Indonesia. Kata gender berasal dari Inggris, gender berarti jenis
kelamin. Gender dapat diartikan
sebagai perbedaan antara laki-laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan perilaku. Secara kodrat,
memang diakui adanya perbedaan (distinction), bukan pembedaan (discrimination) antara laki-laki dengan
perempuan yaitu dalam aspek
biologis. Perbedaan secara biologis antara laki-laki dengan perempuan yaitu senantiasa digunakan untuk menentukan
dalam relasi gender, seperti pembagian status, hak-hak, peran, dan fungsi di
dalam masyarakat. Padahal, gender yang dimaksud
adalah mengacu kepada peran perempuan dan laki-laki yang dikonstruksikan secara sosial. Dimana peran-peran sosial tersebut
bisa dipelajari, berubah dari
waktu ke waktu, dan beragam menurut budaya dan antar budaya.
Gender merupakan perbedaan yang bukan biologis dan
bukan kodrat Tuhan. Perbedaan biologis adalah perbedaan jenis kelamin yang
bermuara dari kodrat Tuhan, sementara gender adalah perbedaan yang bukan kodrat
Tuhan, tetapi diciptakan oleh laki-laki dan perempuan melalui proses sosial
budaya yang panjang.
Gender beda dengan seks. Pada umumnya gender digunakan
untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi
sosial-budaya. Gender berkaitan dengan pikiran dan harapan masyarakat tentang
bagaimana sebaiknya menjadi laki-laki atau perempuan. Karena gender merupakan
bentukan sosial dari pengalaman masyarakat, maka gender dari waktu ke waktu
berubah, dari masing-masing masyarakat berbeda atau sifatnya tidak universal,
misalnya waktu jaman dulu yang memakai celana panjang hanya laki-laki, tetapi
sekarang perempuanpun banyak yang memakai celana panjang.
Sedangkan seks sering digunakan dalam mengidentifikasi
perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi anatomi biologis, yang tidak dapat
dipertukarkan, tidak dapat berubah di manapun dan kapanpun. Seks merupakan
kodrat dari Tuhan sehingga bersifat universal, misalnya perempuan melahirkan,
dimanapun juga bahwa yang melahirkan adalah perempuan inilah yang merupakan
kodrat Tuhan yang bersifat universal dan tidak dapat dipertukarkan,maksudnya
melahirkan tidak dapat ditukarkan, laki-laki yang melahirkan.
Namun kata “gender” digunakan untuk mengenali menjadi
laki-laki atau menjadi perempuan tidak sama dari satu negara ke negara yang
lain karena budaya mereka berbeda.
Kesalahpahaman tentang konsep gender ini sebagai
akibat dari belum dipahaminya secara utuh atau kurangnya penjelasan tentang
konsep gender. Oleh karena itu untuk memahami konsep gender harus dibedakan
kata gender dengan kata seks.
a. Pengertian
Seks
Seks adalah perbedaan jenis kelamin yang ditentukan
secara biologis, yang secara fisik melekat pada masing-masing jenis kelamin,
laki-laki dan perempuan. Perbedaan jenis kelamin merupakan kodrat atau
ketentuan Tuhan, sehingga sifatnya permanen dan universal. Jadi jelas bahwa
jenis kelamin atau seks adalah perbedaan biologis hormonal dan anatomis antara
perempuan dan laki-laki. Sex tidak bisa berubah, permanen dan tidak bisa dipertukarkan
antara laki-laki dan perempuan karenanya bersifat mutlak.
b. Pengertian
Gender
Secara umum gender dapat didefinisikan sebagai
perbedaan peran, kedudukan dan sifat yang dilekatkan pada kaum laki-laki maupun
perempuan melaui konstruksi secara sosial maupun kultural (Nurhaeni, 2009).
Sedangkan menurut Oakley (1972) dalam Fakih (1999), gender adalah perbedaan
perilaku antara laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial, yakni
perbedaan yang bukan kodrat dan bukan ketentuan Tuhan melainkan diciptakan oleh
manusia melalui proses sosial dan kultural. Lebih lanjut dikemukakan oleh
Haspels dan Suriyasarn (2005), gender adalah sebuah variabel sosial untuk
menganalisa perbedaan laki-laki dan perempuan yang berkaitan dengan peran,
tanggung jawab dan kebutuhan serta peluang dan hambatan.
Oleh karena dibentuk secara sosial budaya, maka gender
bukan kodrat atau ketentuan Tuhan, tidak bersifat tetap, sehingga dapat diubah
dari masa ke masa, berbeda untuk setiap kelas dan ras. Sebagai contoh, ketika
tahu jenis kelamin anak yang dilahirkan, orang tua cenderung menyiapkan segala
perlengkapan bayi sesuai jenis kelamin anak, misalnya pink untuk anak perempuan,
biru untuk anak laki-laki. Sejak lahir, oleh budaya telah dilekatkan bahwa biru
adalah warna untuk anak laki-laki, dan pink untuk anak perempuan.
Selama ini, masyarakat di mana kita tinggal lah yang
menciptakan sikap dan perilaku berdasarkan gender, yang menentukan apa yang
seharusnya membedakan perempuan dan lakilaki.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan perbedaan
karakteristik gender di bawah ini :
Karakteristik laki-laki
|
Karakteristik perempuan
|
Maskulin
Rasional
Tegas
Persaingan
Sombong
Orientasi dominasi
Perhitungan
Agresif
Obyektif
Fisik
Pemarah
Pemikir
|
Feminin
Emosional
Fleksibel/plinplan
Kerjasama
Selalu mengalah
Orientasi menjalin
hubungan
Menggunakan insting
Pasif
Mengasuh
Cerewet
Sabar
Perasa
|
Padahal sebenarnya, karakteristik atau sifat-sifat
tersebut dapat dipertukarkan, artinya ada laki-laki yang emosional, cerewet,
lemah lembut, dan ada perempuan yang rasional, sombong, obyektif dan kuat.
Perubahan karakteristik gender antara laki-laki dan perempuan tersebut dapat terjadi
dari waktu ke waktu, dari tempat ke tempat lain, dari kelas ke kelas masyarakat
yang berbeda. Misalnya, pada suku tertentu (Amazon), perempuan lebih kuat dari
laki-laki.
Dengan demikian perbedaan seks dan gender adalah :
Seks (Jenis Kelamin)
|
Gender
|
1.
Tidak bisa berubah
2.
Tidak bisa dipertukarkan
3.
Berlaku sepanjang masa
4.
Berlaku di mana saja
5. Berlaku bagi kelas dan warna
kulit apa saja
6.
Ditentukan oleh Tuhan atau kodrat
|
1.
Bisa berubah
2.
Bisa dipertukarkan
3.
Bergantung suatu masa tertentu
4.
Bergantung budaya masing-masing
5.
Berbeda antara satu kelas dengan kelas lainnya
6.
Bukan kodrat Tuhan tapi buatan manusia
|
Sayangnya, gender selama ini dipahami secara keliru
dan dianggap sebagai kodrat yang berarti ketentuan Tuhan. Misalnya, mendidik
anak, mengelola dan merawat kebersihan dan keindahan rumah adalah kegiatan yang
dilakukan perempuan dalam masyarakat tertentu. Padahal peran tersebut dapat
dipertukarkan karena bisa saja dilakukan laki-laki. Pembedaan peran gender ini
sangat membantu kita untuk memikirkan kembali tentang pembagian peran yang
selama ini dianggap telah melekat pada manusia perempuan dan laki-laki.
Dengan mengenali perbedaan gender sebagai sesuatu yang
tidak tetap , tidak permanen memaudahkan kita untuk membangun gambaran tentang
realitas relasi perempuan dan laki-laki yang dinamis yang lebih tepat dan cocok
dengan kenyataan yang ada dalam masyarakat.
Cerita
Upin adalah anak bungsu dari
tiga bersaudara. Upin memiliki dua kakak perempuan.
Upin
sangat disayang oleh ayah, ibu, dan kedua kakaknya, karena dia adalah anak
laki-laki satu-satunya dalam keluarga.
Dalam
kehidupan sehari-hari Upin lebih senang tinggal di rumah dan bermain dengan
kedua kakak perempuannya daripada bermain dengan temannya di luar rumah.
Kebiasaan sehari-hari Upin sering membantu
kakaknya untuk membersihkan rumah, yaitu menyapu, mengepel dan menyiram tanaman
Di
sekolah Upin lebih senang bergaul dengan teman perempuan bahkan dia lebih
senang bermain dan belajar dengan teman perempuan. Upin memiliki sifat yang
lembut, ramah bahkan memiliki gerakan yang lemah gemulai. Oleh karena itu tak
jarang banyak teman yang memanggilnya dengan sebutan “ Unci “ yang merupakan singkatan dari sebutan Upin banci
atau laki-laki tapi seperti perempuan. Walau demikian Upin tidak pernah marah
dengan panggilan tersebut, bahkan ejekan itu ditanggapi Upin dengan senyuman.
Upin
banyak disenangi oleh teman sebayanya baik teman laki-laki ataupun teman
perempuan, karena Upin adalah anak yang baik, rajin, suka menolong, lembut, dan
murah senyum.
0 komentar:
Posting Komentar