ALLAHHUAKBAR....ALLAHHUAKBAR....ALLAHHUAKBAR

BIMBINGAN DAN KONSELING

BIJAK BERPIKIRAN..BERUCAPAN..PERBUATAN..MENUMBUHKAN KEPRIBADIAN SEJATI

kursor

Toad Jumping Up and Down

bintang

Sabtu, 03 Oktober 2015

KARAKTERISTIK GENDER

Pernahkah kalian mendengar kata “ gender “? Yaaa tentu saja pernah bukan? Lalu apa arti gender yang kalian tahu ?
Jawaban kalian bermacam-macam. Ada yang menjawab seks, jenis kelamin,  ciri-ciri dari jenis kelamin,sifat-sifat laki-laki dan perempuan, itulah pengertian gender menurut pengetahuan kalian.
 Istilah gender, belum ada dalam perbendaharaan kamus besar Bahasa Indonesia. Kata gender berasal dari Inggris, gender berarti jenis kelamin. Gender dapat diartikan sebagai perbedaan antara laki-laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan perilaku. Secara kodrat, memang diakui adanya perbedaan (distinction), bukan pembedaan (discrimination) antara laki-laki dengan perempuan yaitu dalam aspek biologis. Perbedaan secara biologis antara laki-laki dengan perempuan yaitu senantiasa digunakan untuk menentukan dalam relasi gender, seperti pembagian status, hak-hak, peran, dan fungsi di dalam masyarakat. Padahal, gender yang dimaksud adalah mengacu kepada peran perempuan dan laki-laki yang dikonstruksikan secara sosial. Dimana peran-peran sosial tersebut bisa dipelajari, berubah dari waktu ke waktu, dan beragam menurut budaya dan antar budaya.
Gender merupakan perbedaan yang bukan biologis dan bukan kodrat Tuhan. Perbedaan biologis adalah perbedaan jenis kelamin yang bermuara dari kodrat Tuhan, sementara gender adalah perbedaan yang bukan kodrat Tuhan, tetapi diciptakan oleh laki-laki dan perempuan melalui proses sosial budaya yang panjang.
Gender beda dengan seks. Pada umumnya gender digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi sosial-budaya. Gender berkaitan dengan pikiran dan harapan masyarakat tentang bagaimana sebaiknya menjadi laki-laki atau perempuan. Karena gender merupakan bentukan sosial dari pengalaman masyarakat, maka gender dari waktu ke waktu berubah, dari masing-masing masyarakat berbeda atau sifatnya tidak universal, misalnya waktu jaman dulu yang memakai celana panjang hanya laki-laki, tetapi sekarang perempuanpun banyak yang memakai celana panjang.
Sedangkan seks sering digunakan dalam mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi anatomi biologis, yang tidak dapat dipertukarkan, tidak dapat berubah di manapun dan kapanpun. Seks merupakan kodrat dari Tuhan sehingga bersifat universal, misalnya perempuan melahirkan, dimanapun juga bahwa yang melahirkan adalah perempuan inilah yang merupakan kodrat Tuhan yang bersifat universal dan tidak dapat dipertukarkan,maksudnya melahirkan tidak dapat ditukarkan, laki-laki yang melahirkan.

Namun kata “gender” digunakan untuk mengenali menjadi laki-laki atau menjadi perempuan tidak sama dari satu negara ke negara yang lain karena budaya mereka berbeda.
Kesalahpahaman tentang konsep gender ini sebagai akibat dari belum dipahaminya secara utuh atau kurangnya penjelasan tentang konsep gender. Oleh karena itu untuk memahami konsep gender harus dibedakan kata gender dengan kata seks.
a.      Pengertian Seks

Seks adalah perbedaan jenis kelamin yang ditentukan secara biologis, yang secara fisik melekat pada masing-masing jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. Perbedaan jenis kelamin merupakan kodrat atau ketentuan Tuhan, sehingga sifatnya permanen dan universal. Jadi jelas bahwa jenis kelamin atau seks adalah perbedaan biologis hormonal dan anatomis antara perempuan dan laki-laki. Sex tidak bisa berubah, permanen dan tidak bisa dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan karenanya bersifat mutlak.

b.      Pengertian Gender
29  137
Secara umum gender dapat didefinisikan sebagai perbedaan peran, kedudukan dan sifat yang dilekatkan pada kaum laki-laki maupun perempuan melaui konstruksi secara sosial maupun kultural (Nurhaeni, 2009). Sedangkan menurut Oakley (1972) dalam Fakih (1999), gender adalah perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial, yakni perbedaan yang bukan kodrat dan bukan ketentuan Tuhan melainkan diciptakan oleh manusia melalui proses sosial dan kultural. Lebih lanjut dikemukakan oleh Haspels dan Suriyasarn (2005), gender adalah sebuah variabel sosial untuk menganalisa perbedaan laki-laki dan perempuan yang berkaitan dengan peran, tanggung jawab dan kebutuhan serta peluang dan hambatan.
Oleh karena dibentuk secara sosial budaya, maka gender bukan kodrat atau ketentuan Tuhan, tidak bersifat tetap, sehingga dapat diubah dari masa ke masa, berbeda untuk setiap kelas dan ras. Sebagai contoh, ketika tahu jenis kelamin anak yang dilahirkan, orang tua cenderung menyiapkan segala perlengkapan bayi sesuai jenis kelamin anak, misalnya pink untuk anak perempuan, biru untuk anak laki-laki. Sejak lahir, oleh budaya telah dilekatkan bahwa biru adalah warna untuk anak laki-laki, dan pink untuk anak perempuan.
Selama ini, masyarakat di mana kita tinggal lah yang menciptakan sikap dan perilaku berdasarkan gender, yang menentukan apa yang seharusnya membedakan perempuan dan lakilaki.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan perbedaan karakteristik gender di bawah ini :
Karakteristik laki-laki
Karakteristik perempuan
Maskulin
Rasional
Tegas
Persaingan
Sombong
Orientasi dominasi
Perhitungan
Agresif
Obyektif
Fisik
Pemarah
Pemikir
Feminin
Emosional
Fleksibel/plinplan
Kerjasama
Selalu mengalah
Orientasi menjalin hubungan
Menggunakan insting
Pasif
Mengasuh
Cerewet
Sabar
Perasa

Padahal sebenarnya, karakteristik atau sifat-sifat tersebut dapat dipertukarkan, artinya ada laki-laki yang emosional, cerewet, lemah lembut, dan ada perempuan yang rasional, sombong, obyektif dan kuat. Perubahan karakteristik gender antara laki-laki dan perempuan tersebut dapat terjadi dari waktu ke waktu, dari tempat ke tempat lain, dari kelas ke kelas masyarakat yang berbeda. Misalnya, pada suku tertentu (Amazon), perempuan lebih kuat dari laki-laki.
Dengan demikian perbedaan seks dan gender adalah :
Seks (Jenis Kelamin)
Gender
1. Tidak bisa berubah
2. Tidak bisa dipertukarkan
3. Berlaku sepanjang masa
4. Berlaku di mana saja
5. Berlaku bagi kelas dan warna kulit apa saja
6. Ditentukan oleh Tuhan atau kodrat
1. Bisa berubah
2. Bisa dipertukarkan
3. Bergantung suatu masa tertentu
4. Bergantung budaya masing-masing
5. Berbeda antara satu kelas dengan kelas lainnya
6. Bukan kodrat Tuhan tapi buatan manusia

Sayangnya, gender selama ini dipahami secara keliru dan dianggap sebagai kodrat yang berarti ketentuan Tuhan. Misalnya, mendidik anak, mengelola dan merawat kebersihan dan keindahan rumah adalah kegiatan yang dilakukan perempuan dalam masyarakat tertentu. Padahal peran tersebut dapat dipertukarkan karena bisa saja dilakukan laki-laki. Pembedaan peran gender ini sangat membantu kita untuk memikirkan kembali tentang pembagian peran yang selama ini dianggap telah melekat pada manusia perempuan dan laki-laki.
Dengan mengenali perbedaan gender sebagai sesuatu yang tidak tetap , tidak permanen memaudahkan kita untuk membangun gambaran tentang realitas relasi perempuan dan laki-laki yang dinamis yang lebih tepat dan cocok dengan kenyataan yang ada dalam masyarakat.


Cerita
    
         Upin adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Upin memiliki dua kakak perempuan.
Upin sangat disayang oleh ayah, ibu, dan kedua kakaknya, karena dia adalah anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga.
Dalam kehidupan sehari-hari Upin lebih senang tinggal di rumah dan bermain dengan kedua kakak perempuannya daripada bermain dengan temannya di luar rumah.
 Kebiasaan sehari-hari Upin sering membantu kakaknya untuk membersihkan rumah, yaitu menyapu, mengepel dan menyiram tanaman  
Di sekolah Upin lebih senang bergaul dengan teman perempuan bahkan dia lebih senang bermain dan belajar dengan teman perempuan. Upin memiliki sifat yang lembut, ramah bahkan memiliki gerakan yang lemah gemulai. Oleh karena itu tak jarang banyak teman yang memanggilnya dengan sebutan “ Unci “  yang merupakan singkatan dari sebutan Upin banci atau laki-laki tapi seperti perempuan. Walau demikian Upin tidak pernah marah dengan panggilan tersebut, bahkan ejekan itu ditanggapi Upin dengan senyuman.
Upin banyak disenangi oleh teman sebayanya baik teman laki-laki ataupun teman perempuan, karena Upin adalah anak yang baik, rajin, suka menolong, lembut, dan murah senyum.




0 komentar:

Posting Komentar