Keluarga merupakan lingkungan yang terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Tempat pendidikan pertama dan utama. Keluarga sangatlah berperan dalam membentuk karakter anak, karena itulah dalam ajaran agama anak yang masih dalam kandungan harus sudah diajarkan kepada hal-hal yang baik melalui sikap dan tindakan orang tuanya. Misalnya:banyak bersedekah, banyak beribadah, melantunkan ayat-ayat suci dan lain sebagainya.
Orang tua
hendaknya menyadari bahwa sikap dan tindakannya nanti akan ditiru dan dianut
oleh anaknya. Orang tua hendaknya menjadikan agama sebagai landasan dalam
bertindak dan berprilaku dalam kehidupan sehari-hari, sehingga yang diharapkan menjadi
keluarga yang sakinah atau keluarga yang bahagia itu dapat terwujud. Dengan itu
menjadikan anak yang Sholehyang berguna bagi keluarga, masyarakat, nusa dan
bangsa.
A.
Peranan
Keluarga dan Agama dalam kehidupan.
Keluarga
mengajarkan kita bagaimana menjadi orang yang baik. Melalui perilaku mereka,
keluarga mengajarkan kita cara berperilaku. Pada umumnya, apabila keluarga kita
bersikap baik kepada kita, maka kita juga akan belajar untuk bersikap baik pada
diri kita sendiri serta orang lain. Kalau mereka bersikap jahat, maka kita akan
belajar begitu juga. Beberapa ikatan terkuat dalam hidup kita adalah ikatan
keluarga. Bahkan disinilah tempat kita belajar tentang hakikat hubungan itu
sendiri. Sebuah keluarga yang baik
adalah keluarga yang masing-masing anggotanya tau bagaimana cara mengungkapkan
rasa cinta, menetapkan batas, serta senang berada bersama-sama, merupakan
sebuah awal yang baik dalam memulai kehidupan. Keluarga adalah panutan dan
contoh bagi kita. Dalam setiap keluarga ada masa senang dan ada masa susah,
hari menyenangkan dan hari menyebalkan, kekuatan sekaligus kelemahan. Keluarga
adalah salah satu kekayaan hidup. Sebuah keluarga yang baik tidak perlu
sempurna.
Ajaran agama
memberikan pengetahuan dan mengajarkan agar kita mematuhi
serta menjalankan
perintah Tuhan
dan menjauhi
larangan-Nya. Ketakwaan
kita
sebagai manusia terhadap TuhanYang Maha Esa dapat
menumbuhkan
rasa kasih sayang, rasa mencintai
terhadap
sesama. Saling
mengasihi
dan
menyanyangi sesama
manusia merupakan kodrat
suatu karunia
yang tinggi nilainya. Adanya saling mengasihi
dan
menyayangi antar sesama bisa
mencegah manusia untuk tidak
berbuat
semena-mena terhadap
orang lain, mempunyai
sikap tenggang
rasa dan menjunjung tinggi
nilai kemanusiaan. Manusia yang saling mencintai
sesamanya akan mengembangkan perilaku
yang luhur, mencerminkan sikap dan
suasana
kekeluargaan serta gotong-royong. Memahami
dan melaksanakan
antara hak dan kewajiban,
menghormati
hak-hak orang
lain dan tidak melakukan kegiatan yang merugikan kepentingan umum.
Contoh:
1.
Dilingkungankeluarga:
Ø Menciptakansuasanakeluarga
yangtentramdandamai
Ø Salingmenghormatiantara anggotakeluarga
2.
Dilingkungansekolah:
Ø Membiasakanmenyampaikan masalah
Ø Bersikapramahdantenggangrasa
Ø Tidakangkuh/tinggihati
Ø Membantu/menolongtemanyangmendapatkankesulitan
Ø Menengoktemansakit
3.
Dilingkunganmasyarakat
:
Ø Bersikaptenggangrasa
Ø Salingmembantudengantetanggaataulingkungan
Ø Kerjabaktibersamamasyakarat
Menurut Witney dan Sweeney(1992) ciri-ciri hidup sehat sepanjang hayat, ada
5 kategori tugas kehidupan antara lain:
1.
Berkenaan dengan spiritualitas agama sebagai inti bagi hidup sehat
2.
Berkenaan
dengan pengaturan diriRasa diri
berguna, pengendalian diri, realistik, spontanitas dan kepekaan emosional,
kreatifitas, kemampuan berhumor, kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat.
3.
BekerjaDengan bekerja orang akan
mendapatkan keuntungan ekonomis, keuntungan psikologis, keuntungan sosial.
4.
Persahabatan memberikan tiga
keutamaan hidup sehat, yaitu : emosional, keberadaan,informasi.
5.
CintaKeluarga (ayah, ibu dan anak) dan teman merupakan pilar paling
utamabagi penciptaan kebahagiaan manusia.
Dampak positif maupun negatif yang sangat berpengaruh pada diri
siswa SMP kelasVIII yang sudah memasuki masa puber/remaja awal.Pada masa-masa
ini terdapat gejolak-gejolak, yang kadang bisa membuat remaja
terombang-ambing.Halini disebabkan adanya perubahanfisik maupun psikis pada
diri remaja awal, sehingga pijakan iman (agama) yang kuatdapat membantu
mencegah pengaruh-pengaruh negatif yang bisa menghancurkan masa depannya.
Iman mengandung arti kepercayaan yang berkenaan dengan keagamaan.
Iman dapat diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari, melalui sholatJum’at,
sholatDzuhur berjamaah di musholah sekolah, peringatan hari besar bahkan bisa
juga dengan melatih siswa mengucapkansalam pada waktu ketemu bapak/ibu guru,
teman, masuk ruangan dan lainsebagainya.
Apabila remaja pada umumnya sudah memiliki pijakan iman yang kuat,
dan mempunyai pemahaman tentang peribadatan (tata cara hal beribadat) untuk
meningkatkan kualitas keagaan dirinya, maka siswadapat mengerti yang mana
perbuatan baik dan yang diwajibkan oleh agamabisa dipahami dan mengerti hal-hal
yang dilarang agama.Oleh karena itu, hendaknya iman betul-betul ditanamkan
sejak dini, sehingga jika menemui situasi apapun siswa dapat melaluinya dengan
baik,tentunya dengan meningkatkan ibadahnya
dan selalu mendekatkan diri padaTuhan
Yang Maha Esa.
B.
Kaidah-Kaidah
Dalam Agama
Matahari, bulan, bintang dan benda-benda langit itu berjalan dengan
teratur, masing-masing mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh TuhanYang
Maha Esa. Begitu pula manusia dalam kehidupannya, ada yang mengatur baik selama
dalam kandungan dan setelah lahir hingga kematian.Aturan-aturan atau kaidah itu
semua untuk mengatur kehidupan manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan
sebagainya. Contoh : Aturan dari Tuhan berupa agama, aturan atau peraturan dari
negara (pemerintahan) berupa hukum, ada Undang-Undang, sedang aturandalam masyarakat
berupa norma, nilai-nilai, adat-istiadat dan masih banyaklagi.
Yang terpenting kalian ketahui
peraturan-peraturan dalam agama yang kalian anut sesuai keyakinan masing-masing
baik agama Islam,kristen, Katolik, Budha, HinduKong
HuCu dan aliran kepercayaan. Ini semua untuk kebaikan manusia agarbisa hidup
berbahagia dan berdampingan dengan alam, dan seisinya, makaaturan atau kaidah
ini harus kita taati dan patuhi sebagaimana kita memilikiagama.
Adapun contoh lain dalam kaidah agama-agama yang ada di Indonesia
seperti dibawah ini:
1.
Kaidah dalam agama Islam
a.
Kaidah dalam hal Sholat, berpuasa,
zakat.
b.
Kaidah dalam berdo'a dan berzikir
c.
Kaidah dalam berhubugan
dengan sesama manusia.
d. Kaidah
dalam membaca Al-Qur'an dan Hadits dan sebagainya.
2. Kaidah
dalam ajaran agama Kristen
a. Persekutuan
( berkumpul untuk bersatu) membahas firman, Tuhan
b. Berkasi
(menjadi surat Kritus yang terbaik) semua orang bisa membaca surat itu (cinta
kasih)
c. Melayani
(Kristen harus wajib melayani sesama tanpa memandang latar belakang seseorang )dan sebagainya
3. Kaidah
dalam ajaran Katolik
a. Tobat
mendamaikan dan memperbaiki hubungan manusia dengan Allah dan sesama.
b. Allah Bapak yang
baik
c. Dosa berat menutupi diri terhadap Tuhan dan sesama
d. Pekembangan sakramen tobat, dan tobat sebagai sakramen
e. Perayaan tobat, dan sebagainya.
4.
Kaidah dalam ajaran Hindu.
a.
Ahimsa: Tidak menyakiti, melakukan kekerasan
b.
Hukum Karma : setiap aksi akan menimbulkan
reaksi
c.
Moksha
d.
Sekala dan niskala, dan sebagainya
5.
Kaidah dalam ajaran Budha.
a.
Sutra, Vinaya, dan Abidharma
b.
Triratna
c.
Dukkha, Samudaya, Nirodha, Marga
d.
Dharma, Sangha, Saddha dan sebagainya
6.
Begitu juga dalam ajaran Kong HuCudan Aliran
kepercayaanmemiliki kaidah atau aturan masing-masing.
Untuk itu kalian perlu pengamalan atau menjalankan aturan kaidah-kaidahagama dan menjauhkan dari larangan-larangan yang diatur dalam
ajaran agama, yang bisa disebut taqwa. Kita setiap manusia yang taat
dandisiplin menjalankan kaidah agama niscaya akan selalu mendapatkan
nilaipositif misalnya, kesenangan, ketentraman hati, damai tidak gegabah dalammenyikapi kehidupan yang keras
Cerita
Amir berasal dari keluarga yang Agamis. Dia anak
nomer dua daritiga bersaudara. Kakaknya masih kuliah semester 3 sedangkan
adiknya masih kelas 3 SD. Sejak kecil ia diajari tentang keagamaan, karena itu
ia taat menjalankan perintah agamanya dan menjauhi larangannya. Selalu mematuhi
tata tertib sekolah taat dan patuh pada guru dan orang tua.
Akan tetapi sejak menginjak kelas VIII dia berubah
hampir tiap minggu ada saja tata tertib yang dilanggar mulai dari datang
terlambat kesekolah, merokok dan membolos. Sebagai akibatnya nilainya mulai
merosot dibawah nilai ketuntasan sering remidi. Ini disebabkanwafatnya /
meninggalnya ayahnya yang sebagai panutan sejak kecil yang begitu cepat di
panggil yang kuasa.
Ibunya sebagai pengganti kepala keluarga sering
pulang malam karena sibuk mencari nafkah keluarga. Sedangkan adiknya biasanya
pulang ke rumah kakeknya yang bersebelahan dengan rumah ibunya. Karena itu dia
kurang perhatian dari keluarganya, karena itu dia jarang pulang sekolah tepat
waktu.
0 komentar:
Posting Komentar