ALLAHHUAKBAR....ALLAHHUAKBAR....ALLAHHUAKBAR

BIMBINGAN DAN KONSELING

BIJAK BERPIKIRAN..BERUCAPAN..PERBUATAN..MENUMBUHKAN KEPRIBADIAN SEJATI

kursor

Toad Jumping Up and Down

bintang

Sabtu, 03 Oktober 2015

Peranan Keluarga Dalam Bersikap Dan Berperilaku Berlandaskan Nilai-Nilai Agama


Keluarga merupakan lingkungan yang terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Tempat pendidikan pertama dan utama. Keluarga sangatlah berperan dalam membentuk karakter anak, karena itulah dalam ajaran agama anak yang masih dalam kandungan harus sudah diajarkan kepada hal-hal yang baik melalui sikap dan tindakan orang tuanya. Misalnya:banyak bersedekah, banyak beribadah, melantunkan ayat-ayat suci dan lain sebagainya.
Orang tua hendaknya menyadari bahwa sikap dan tindakannya nanti akan ditiru dan dianut oleh anaknya. Orang tua hendaknya menjadikan agama sebagai landasan dalam bertindak dan berprilaku dalam kehidupan sehari-hari, sehingga yang diharapkan menjadi keluarga yang sakinah atau keluarga yang bahagia itu dapat terwujud. Dengan itu menjadikan anak yang Sholehyang berguna bagi keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa.
A.     Peranan Keluarga dan Agama dalam kehidupan.
Keluarga mengajarkan kita bagaimana menjadi orang yang baik. Melalui perilaku mereka, keluarga mengajarkan kita cara berperilaku. Pada umumnya, apabila keluarga kita bersikap baik kepada kita, maka kita juga akan belajar untuk bersikap baik pada diri kita sendiri serta orang lain. Kalau mereka bersikap jahat, maka kita akan belajar begitu juga. Beberapa ikatan terkuat dalam hidup kita adalah ikatan keluarga. Bahkan disinilah tempat kita belajar tentang hakikat hubungan itu sendiri.  Sebuah keluarga yang baik adalah keluarga yang masing-masing anggotanya tau bagaimana cara mengungkapkan rasa cinta, menetapkan batas, serta senang berada bersama-sama, merupakan sebuah awal yang baik dalam memulai kehidupan. Keluarga adalah panutan dan contoh bagi kita. Dalam setiap keluarga ada masa senang dan ada masa susah, hari menyenangkan dan hari menyebalkan, kekuatan sekaligus kelemahan. Keluarga adalah salah satu kekayaan hidup. Sebuah keluarga yang baik tidak perlu sempurna.
Ajaran agama memberikan pengetahuan dan mengajarkan agar kita mematuhi serta menjalankan  perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Ketakwaan kita sebagai manusia terhadap  TuhanYang Maha Esa dapat menumbuhkan rasa kasih  sayang, rasa  mencintai terhadap sesama. Saling mengasihi dan menyanyangi sesama manusia merupakan kodrat suatu karunia yang  tinggi nilainya. Adanya saling mengasihi dan menyayangi antar sesama bisa   mencegah manusia untuk tidak berbuat semena-mena terhadap orang lain, mempunyai sikap  tenggang rasa dan menjunjung  tinggi nilai kemanusiaan. Manusia yang saling mencintai sesamanya akan mengembangkan perilaku yang luhur, mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan serta  gotong-royong. Memahami dan melaksanakan antara hak dan kewajiban, menghormati hak-hak   orang lain dan tidak melakukan kegiatan yang merugikan  kepentingan umum.
Contoh:
1.      Dilingkungankeluarga:
Ø Menciptakansuasanakeluarga yangtentramdandamai
Ø Salingmenghormatiantara anggotakeluarga
2.      Dilingkungansekolah:
Ø Membiasakanmenyampaikan masalah
Ø Bersikapramahdantenggangrasa
Ø Tidakangkuh/tinggihati
Ø Membantu/menolongtemanyangmendapatkankesulitan
Ø Menengoktemansakit
3.      Dilingkunganmasyarakat :
Ø Bersikaptenggangrasa
Ø Salingmembantudengantetanggaataulingkungan
Ø Kerjabaktibersamamasyakarat
Menurut Witney dan Sweeney(1992) ciri-ciri hidup sehat sepanjang hayat, ada 5 kategori tugas kehidupan antara lain:
1.      Berkenaan dengan spiritualitas agama sebagai inti bagi hidup sehat
2.      Berkenaan dengan pengaturan diriRasa diri berguna, pengendalian diri, realistik, spontanitas dan kepekaan emosional, kreatifitas, kemampuan berhumor, kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat.
3.      BekerjaDengan bekerja orang akan mendapatkan keuntungan ekonomis, keuntungan psikologis, keuntungan sosial.
4.      Persahabatan memberikan tiga keutamaan hidup sehat, yaitu : emosional, keberadaan,informasi.
5.      CintaKeluarga (ayah, ibu dan anak) dan teman merupakan pilar paling utamabagi penciptaan kebahagiaan manusia.
Dampak positif maupun negatif yang sangat berpengaruh pada diri siswa SMP kelasVIII yang sudah memasuki masa puber/remaja awal.Pada masa-masa ini terdapat gejolak-gejolak, yang kadang bisa membuat remaja terombang-ambing.Halini disebabkan adanya perubahanfisik maupun psikis pada diri remaja awal, sehingga pijakan iman (agama) yang kuatdapat membantu mencegah pengaruh-pengaruh negatif yang bisa menghancurkan masa depannya.
Iman mengandung arti kepercayaan yang berkenaan dengan keagamaan. Iman dapat diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari, melalui sholatJum’at, sholatDzuhur berjamaah di musholah sekolah, peringatan hari besar bahkan bisa juga dengan melatih siswa mengucapkansalam pada waktu ketemu bapak/ibu guru, teman, masuk ruangan dan lainsebagainya.
Apabila remaja pada umumnya sudah memiliki pijakan iman yang kuat, dan mempunyai pemahaman tentang peribadatan (tata cara hal beribadat) untuk meningkatkan kualitas keagaan dirinya, maka siswadapat mengerti yang mana perbuatan baik dan yang diwajibkan oleh agamabisa dipahami dan mengerti hal-hal yang dilarang agama.Oleh karena itu, hendaknya iman betul-betul ditanamkan sejak dini, sehingga jika menemui situasi apapun siswa dapat melaluinya dengan baik,tentunya dengan meningkatkan ibadahnya dan selalu mendekatkan diri padaTuhan Yang Maha Esa.

B.      Kaidah-Kaidah Dalam Agama
Matahari, bulan, bintang dan benda-benda langit itu berjalan dengan teratur, masing-masing mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh TuhanYang Maha Esa. Begitu pula manusia dalam kehidupannya, ada yang mengatur baik selama dalam kandungan dan setelah lahir hingga kematian.Aturan-aturan atau kaidah itu semua untuk mengatur kehidupan manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan sebagainya. Contoh : Aturan dari Tuhan berupa agama, aturan atau peraturan dari negara (pemerintahan) berupa hukum, ada Undang-Undang, sedang aturandalam masyarakat berupa norma, nilai-nilai, adat-istiadat dan masih banyaklagi.
Yang terpenting kalian ketahui peraturan-peraturan dalam agama yang kalian anut sesuai keyakinan masing-masing baik agama Islam,kristen, Katolik, Budha, HinduKong HuCu dan aliran kepercayaan. Ini semua untuk kebaikan manusia agarbisa hidup berbahagia dan berdampingan dengan alam, dan seisinya, makaaturan atau kaidah ini harus kita taati dan patuhi sebagaimana kita memilikiagama.
Adapun contoh lain dalam kaidah agama-agama yang ada di Indonesia seperti dibawah ini:
1.    Kaidah dalam agama Islam
a.       Kaidah dalam hal Sholat, berpuasa, zakat.
b.      Kaidah dalam berdo'a dan berzikir
c.       Kaidah dalam berhubugan dengan sesama manusia.
d.      Kaidah dalam membaca Al-Qur'an dan Hadits dan sebagainya.
2.    Kaidah dalam ajaran agama Kristen
a.    Persekutuan ( berkumpul untuk bersatu) membahas firman, Tuhan
b.    Berkasi (menjadi surat Kritus yang terbaik) semua orang bisa membaca surat itu (cinta kasih)
c.    Melayani (Kristen harus wajib melayani sesama tanpa memandang latar belakang seseorang )dan sebagainya
3.    Kaidah dalam ajaran Katolik
a.    Tobat mendamaikan dan memperbaiki hubungan manusia dengan Allah dan sesama.
b.    Allah Bapak yang baik
c.    Dosa berat menutupi diri terhadap Tuhan dan sesama
d.    Pekembangan sakramen tobat, dan tobat sebagai sakramen
e.    Perayaan tobat, dan sebagainya.
4.    Kaidah dalam ajaran Hindu.
a.       Ahimsa: Tidak menyakiti, melakukan kekerasan
b.      Hukum Karma : setiap aksi akan menimbulkan reaksi
c.       Moksha
d.      Sekala dan niskala, dan sebagainya
5.    Kaidah dalam ajaran Budha.
a.       Sutra, Vinaya, dan Abidharma
b.      Triratna
c.       Dukkha, Samudaya, Nirodha, Marga
d.      Dharma, Sangha, Saddha dan sebagainya
6.    Begitu juga dalam ajaran Kong HuCudan Aliran kepercayaanmemiliki kaidah atau aturan masing-masing.
Untuk itu kalian perlu pengamalan atau menjalankan aturan kaidah-kaidahagama dan menjauhkan dari larangan-larangan yang diatur dalam ajaran agama, yang bisa disebut taqwa. Kita setiap manusia yang taat dandisiplin menjalankan kaidah agama niscaya akan selalu mendapatkan nilaipositif misalnya, kesenangan, ketentraman hati, damai tidak gegabah dalammenyikapi kehidupan yang keras
Cerita
Amir berasal dari keluarga yang Agamis. Dia anak nomer dua daritiga bersaudara. Kakaknya masih kuliah semester 3 sedangkan adiknya masih kelas 3 SD. Sejak kecil ia diajari tentang keagamaan, karena itu ia taat menjalankan perintah agamanya dan menjauhi larangannya. Selalu mematuhi tata tertib sekolah taat dan patuh pada guru dan orang tua.
Akan tetapi sejak menginjak kelas VIII dia berubah hampir tiap minggu ada saja tata tertib yang dilanggar mulai dari datang terlambat kesekolah, merokok dan  membolos. Sebagai akibatnya nilainya mulai merosot dibawah nilai ketuntasan sering remidi. Ini disebabkanwafatnya / meninggalnya ayahnya yang sebagai panutan sejak kecil yang begitu cepat di panggil yang kuasa.
Ibunya sebagai pengganti kepala keluarga sering pulang malam karena sibuk mencari nafkah keluarga. Sedangkan adiknya biasanya pulang ke rumah kakeknya yang bersebelahan dengan rumah ibunya. Karena itu dia kurang perhatian dari keluarganya, karena itu dia jarang pulang sekolah tepat waktu.










0 komentar:

Posting Komentar